pencarian

Rabu, 05 Juni 2013

WISATA MURAH MERIAH ALA “MADA BODO”



WISATA MURAH MERIAH ALA “MADA BODO”
Hmmmm,,,,,,,,,,,,,, hari ini bingung mau nulis apa, duduk di emperan rumah,, manggut-manggut sendirian,, nyari ide meski dalam posisi duduk...!! sepertinya otak dan pikiran harus di refresh terlebih dahulu neh,,,!
Sekedar ingin bercerita, ini bagian dari oleh-oleh selama melakukan kegiatan KKN atau kepanjangan dari Kuliah Kerja Nyata ( mungkin ini adalah istilah yang sudah familiar di telinga para pembaca). Beberapa bulan kemarin saya bersama dengan teman-teman lain yang tergabung dalam kegiatan KKN yang berlokasi di Desa Kareke. Sempat mengunjungi salah satu tempat yang bisa disebut tempat wisata juga kayaknya neh,,, tempat ini sepertinya jarang dikunjungi oleh masyarakat luas, jangankan turis asing masyarakat di sekitar lokasi itu saja ada juga yang tidak tahu tentang tempat itu.
Tempat wisata yang saya maksud itu bernama mata air “Mada Bodo” terletak di wilayah administrasi Desa Lepadi kecamatan Pajo kabupaten Dompu. Saya juga kurang tahu kenapa tempat itu diberi nama mata air “Mada  Bodo”, mungkin perlu kajian dan observasi yang lebih mendalam terkait Pemberian nama tersebut , hal tesebut bisa kita lakukan lain kali, soalnya pada kesempatan Ini saya akan menceritakan tentang mata air atau dalam bahasa Bima Mada Oi “mada Bodo”.
Mata air “Mada Bodo” yang terletak di wilayah hutan lindung ini memiliki tiga spot air terjun, untuk mencapai spot pertama kita memerlukan waktu sekitar 20 menit dengan berjalan kaki dimulai dari tempat penitipan kendaraan di areal jalan Ekonomi-Lintas Rahlayu. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang tentunya masih alami karena tempat ini masih termasuk dalam areal hutan lindung.

Foto “mada Bodo” (diambil dari foto koleksi @rossy rescuer)
Setelah melewati beberapa tanjakan yang cukup curam kita akan sampai pada spot pertama dari mata air “Mada Bodo” ini. Airnya yang jernih memberikan kesejukan pada tubuh dan pikiran kita. Tempat ini layak untuk dikunjungi oleh orang-orang yang ingin refreshing, mencari udara segar, setelah selama satu pekan melakukan kegiatan atau rutinitas harian baik itu di kantor, di rumah dan tempat lainnya yang tentunya dengan harapan kepenatan selama beberapa hari tersebut dapat diobati dengan berwisata bersama keluarga tercinta. Setelah puas menikmati spot pertama dengan suara air yang berdentum kencang karena jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter membuat air terjun ini makin indah dan sedap dipandang mata ( heheh,, Ian bukan Cuma makanan saja yang sedaaap..).
Sekarang perjalanan kita lanjutkan pada spot  yang kedua, dibutuhkan tenaga ekstra untuk menempuh medan ini karena jalan setapak yang dilewati cukup terjal dan agak licin sehingga menuntut kehatia-hatian dan ketelitian ekstra dalam melakukannya. Seandainya kondisi jalannya sudah bagus spertinya perjalananwisata anda akan lebih mudah dan lancar (berharap semoga ada perhatian khusus dari pemerintah,,,,heheh) Sampai di spot kedua ini kita hanya memerlukan waktu tempuh selama 5 menit, jaraknya tidak terlalu jauh hanya medan jalannnya saja yang agak berat.
Pada spot kedua ini terdapat air terjun yang cukup tinggi dengan kualitas air yang cukup jernih,sepertinya  belum tercemar oleh limbah-limbah industri atau limbah rumah tangga, (hehehe Yahh.. mklaumlah kan di gunung,,, qiqiqi). Oke kita lanjut ceritanya, pada air terjun yang kedua ini tentunya kita akan disuguhi oleh panorama alam yang luar biasa indahnya, airnya yang jernih, sesekali terdengar pula kicauan burung-burung yang sangat merdu sekali, suara air yang jatuh dari ketinggian tebing semakin membuat kita terpesona dengan keindahan “Mada Bodo” ini.
Dibaliik keindahan alam ini ternyata ada pula terlihat hal-hal yang tidak enak dipandang, yaitu sampah pasti seperti kantong plastik, botol minuman masih banyak berserakan di sekitar air terjun ini, sepertinya kesadaran dari para pengunjung di sini masih minim, dibuktikan dengan  berserakannya sampah-sampah tadi, meskipun tempat yang kita datangi adalah hutan mestinya kita punya kesadaran untuk itu menjaga kebersihan air terjun tersebut agar tidak tercemar oleh sampah-sampah plastik, karena proses penguaraian sampah-sampah plastik tadi akan membutuhkan waktu yang relatif lama.
Tempat ini mata air “mada Bodo” punya potensi untuk “dijual”, karena bisa menjadi alternatif lain sebagai tempat wisata di Kabupaten Dompu, karena saat ini yang kita tahu tempat wisata di Kabupaten Dompu didominasi Oleh wisata pantai, masih jarang kita temukan tempat wisata yang seperti ini, walaupun ada tempat wisata yang sejenis dengan itu contohnya “mada Parama” yang sudah mendapatkan sentuhan dari pemerintah, tentunya harapan ini memerlukan kerja keras dari semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah desa, sampai pemerintah daerah pun  harus ikut andil dalam mengembangkan objek-objek wisata seperti ini.
foto “mada Bodo” diambil dari foto koleksi @Leon imagination
Sedikit saran bagi yang ingin berkunjung ke mata air “Mada Bodo” agar membawa bekal makanan dari rumah soalnya Disana tidak ada kios atau orang yang menjajakan makanan,, hehehe.
Mari berkunjung ke mata air “Mada Bodo”, tempat wisata yang murah meriah tapi tidak murahan loh,,,. kita kembangkan potensi wisata yang yang ada disekitar kita agar lebih menarik bagi wisatawan asing maupun lokal yang tentunya akan bermuara pada kesejahteraan kita bersama (jadi mirip kampanye yaaaah,,,).

Ditulis oleh: Firmansyah
Mahasiswa STKIP YAPIS Dompu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar